
“If your house was on fire and you had sixty seconds, what would you take?”
(Declan O'Callaghan)
            Leap Year atau Tahun Kabisat adalah film komedi romantis
yang sangat menarik. Sejujurnya, saya tidak terlalu menyukai film genre ini. Tetapi
entah kenapa, film ini membuat saya tetap duduk di depan laptop selama kurang
lebih sembilan puluh enam menit. Hubungan antara Anna Brady (Amy Adams) dan Declan O'Callaghan (Matthew Goode) tidak
henti-hentinya mengundang senyum dan gelak tawa. Kepribadian dan kehidupan yang
kontras antara dua insan ini memang adalah tema utama dalam permainan asmara antara
kucing-dan-anjing ini. Walaupun terkesan klise, tapi tetap tidak mengurangi daya
tarik drama ini.
            Sesuai dengan judulnya, film ini berdasarkan pada tahun
Kabisat, lebih tepatnya pada legenda ‘romantis’ tahun Kabisat di Irlandia. Konon
setiap tanggal 29 Februari, wanita diberi kesempatan untuk melamar kekasihnya di
Irlandia dan si pria harus menerimanya. Anna, seorang penata interior apartemen
yang sukses, merasa frustasi dengan kekasihnya, Jeremy Sloane (Adam Scott) , ahli bedah jantung terkenal, karena
tidak kunjung melamarnya. Oleh karena itu, Anna mengambil tindakan drastis dengan
pergi ke Dublin menyusul kekasihnya yang sedang menghadiri konferensi di sana yang
bertepatan dengan bulan Februari di tahun Kabisat. Anna yang percaya dengan
mitos tersebut mengira semuanya akan berjalan dengan lancar. Tentu saja,
perkiraannya meleset. Hal pertama yang menghambatnya adalah badai besar yang  membuatnya terpaksa berhenti di Cardiff,
Wales. Tentu saja hal itu tidak akan meruntuhkan tekad bajanya. Dengan nekat, dia
berhasil mendapatkan kapal untuk berlayar ke Cork. Lagi-lagi, dia harus rela
turun di Semenanjung Dingle karena badai yang sama. Akhirnya, dengan basah kuyup,
dia tiba di sebuah pub dan penginapan Caragh
dan bertemu dengan Declan, pemilik tempat itu. Pertemuan inilah yang merubah
hidup kedua orang tersebut.
            Sejak pertama kali bertemu, Declan dan Anna sangat akur
seperti air dan minyak. Anna yang perfeksionis dan optimis dengan berat hati terpaksa
meminta bantuan Declan yang santai dan sarkastis untuk mengantarnya ke Dublin
dengan imbalan €500. Dengan berat hati, Declan menerima tawaran Anna demi
membayar utangnya. Maka, dimulailah perjalan penuh musibah ke ibu kota Irlandia
itu. Dimulai dari mobil Declan yang terjatuh ke kolam, koper ‘Louis’ Anna yang
dicuri, ketinggalan kereta api, berperan sebagai pasangan suami istri baru demi
mendapatkan kamar di penginapan sampai membuat masalah di resepsi pernikahan.
            Yang menambah ketertarikan saya terhadap film ini adalah atmosfer
‘kesopanan’ dan ‘innocent’ dari plotnya.
Berbeda dengan film Hollywood kebanyakan, tidak ada adegan intim yang
ditampilkan di dalam drama ini. Walaupun sempat tidur seranjang, secara ‘ajaib’,
tidak ada yang terjadi kecuali adanya atmosfer canggung dan menggemaskan. Bencana
bertubi-tubi yang menimpa Anna juga sangat lucu dan membuat saya
menggeleng-gelengkan kepala. Salah satunya ketika tiba-tiba turun hujan lebat
padahal perkiraan cuaca menyatakan kalau seharusnya hari itu cerah dan mengakibatkan
Anna lagi-lagi harus basah kuyup dan bermandikan lumpur. Film ini juga kental
dengan mitos-mitos unik yang menambah kekonyolan, seperti jangan melakukan
perjalanan kalau melihat kucing hitam atau akan mendapat kesialan selama
sepuluh tahun dan jangan bepergian di hari Minggu atau bulan purnama.
            Film ini sangat cocok ditonton di hari Valentine bersama
dengan pasangan Anda atau bagi mereka yang masih belum mempunyai pasangan
dengan teman-teman senasib sepenanggungan. Dijamin, akan menambah suasana
romantis atau canda tawa untuk mengobati rasa kesepian di hari kasih sayang tersebut.
Selamat menonton.
 





